DDR (Design and Development Research)
vs
R&D (Research and Development)
Pada awalnya, metode Penelitian dan
Pengembangan (Research and Development/R&D)
mulai diterapkan pada dunia industri dan merupakan ujung tombak dari suatu
industri dalam menghasilkan produk-poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar.
Hampir 4% biaya digunakan untuk penelitian dan pengembangan dalam bidang
industri, bahkan untuk bidang-bidang tertentu (komputer dan farmasi) hampir
melebihi 4% (Borg and Hall: 1989). Dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan
Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D) masih sangat kecil dan kurang dari 1% dari biaya
pendidikan secara keseluruhan.
Di samping R&D, penelitian DDR
merupakan penelitian pengembangan dalam bidang sains. Pendekatan pada
penelitian DDR diasumsikan bahwa sains dan paham empirik menunjukkan rute yang
lebih efektif dan reliabel untuk
disiplin integrity daripada menggantungkan pada siasat artistic dan
solusi ahli dasar. Sedikit model, strategi desain, dan alat dikerjakan
dilatihan yang memiliki uji empiric dan validasi. Hal ini merupakan celah yang
tepat bagi penelitian DDR sebagai solusi terbaiknya.
Kedua jenis penelitian pengembangan
tersebut, baik R&D maupun DDR menghasilkan produk pengembangan tertentu sesuai bidang masing-masing.
Penelitian R&D sekarang banyak yang dikembangkan dalam bidang pendidikan,
meskipun demikian dalam akhir-akhir ini sudah ditemukan metode penelitian
pendidikan baru yaitu penelitian DDR. Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya
perbedaan antara R&D dan DDR dapat disajikan pada tautan berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar